Asyiknya Berwisata ke Museum Song Terus
Sobat KlikPonsel! menjelang weekend begini, pastilah banyak sobat KlikPonsel! yang akan merencenakan untuk berlibur dan berwisata. Tentunya kita semua pernah berwisata. Banyak tempat-tempat wisata yang tersedia yang bisa menjadi pilihan sobat KlikPonsel!. Mulai dari tempat rekreasi, wisata alam, bahkan wisata edukasi.
Salah satu tempat wisata edukasi adalah museum. Di Museum kita dapat mengetahui dan mempelajari tentang sejarah sebuah peristiwa yang pernah terjadi. Baru-baru ini ada sebuah museum purbakala yang baru dibuka utuk umum yaitu Museum Song Terus, seperti apa museumnya dan apa saja sejarah yang tersimpan disana, berikut ulasannya!
Apa itu Wisata?
Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Bab 1 Pasal 1 dinyatakan bahwa wisata atau berwisata ialah Kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara
wisata megandung empat unsur, yaitu kegiatan perjalanan; dilakukan secara sukarela; bersifat sementara; perjalanan itu seleruhnya atau sebagian bertujuan untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Wisata
berdasarkan jenis-jenisnya dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu:
- Wisata Alam, berhubungan dengan alam atau seringnya tempat wisata outdoor seperti; pantai, laut, gunung, air terjun, danau, telaga, dan lain sebagainya.
- Wisata Sosial Budaya, berhubungan dengan tempat-tempat dengan nilai-nilai sejarah atau sosial budaya yang terkandung di dalam tempat wisata tersebut, contohnya; museum, monumen, candi, peninggalan-peninggalan bersejarah, dll.
Apa itu Museum?
Pembahasan kali ini adalah tentang museum, apa sih museum itu?
Dulu jaman sekolah mungkin ada beberapa diantara Sobat KlikPonsel! yang pernah berkunjung ke museum. Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat.
Nah, kalau dulu sobat pernah berkunjung ke museum pasti isinya adalah benda-benda sejarah. Disana kita biasanya akan melihat dan mempelajari suatu peristiwa yang terjadi di masa lampau yang berhubungan dengan masa kini.
Namun, sayangnya sekarang ini museum seperti kurang diminati oleh anak-anak jaman sekarang, bahkan ada beberapa museum yang akhirnya harus tutup karena sudah sangat kesulitan menutupp biaya operasional karena berkurangnya minat pengunjung. Sayang sekali ya. Lalu dengan melihat kenyataan yang terjadi maka museum-museum yang masih beroperasi berupaya untuk meningkatkan fasilitas dan berinovasi agar menarik pengunjung terutama para Gen Z.
Museum Song Terus
Museum ini didirikan tahun 2016 lalu dan mulai dibuka untuk umum pada tahun 2022 bulan Oktober. Museum ini berada di Pacitan Jawa Timur tepatnya di Jl. Goa Song Terus, Weru, Wareng, Kec. Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur 63553. Museum Song Terus termasuk salah satu museum baru.
Museum Song Terus adalah museum prasejarah. Lokasi Situs Song Terus terletak di Kawasan Cagar Budaya Gunung Sewu. Museum ini berjarak sekitar 22 kilometer dari pusat Kota Pacitan.
1. Fasilitas
Dilansir dari Wikipedia, fasilitas museum ini cukup lengkap. Bangunan Museum Song Terus terdiri dari tiga lantai, yaitu lantai bawah tanah, lantai dasar, dan lantai atas. Lantai bawah tanah (underground) berisi ruang penelitian, ruang pengelolaan koleksi, ruang rapat, kantor dan mes. Lantai dasar meliputi ruang VIP, kafetaria dan ruang pameran temporarer. Lantai atas terdiri dari ruang pameran, ruang audio visual, auditorium, dan gudang. Museum ini juga dilengkapi perpustakaan yang berisi buku-buku sejarah.
Dilengkapi dengan toilet, mushala, dan mes dengan 18 kamar. Semua fasilitas termasuk mes tidak dikenakan biaya. Jika ingin menggunakannya, pengunjung rombongan bisa mengontak bagian humas museum dan bersurat untuk peminjaman. Surat juga dibutuhkan untuk peminjaman fasilitas lain seperti auditorium berkapasitas 63 kursi dan ruang audio visual.
Disana juga terdapat Amphitheater, yakni berupa panggung terbuka dengan tribun untuk tempat duduk penonton. Memiliki kapasitas sekitar 500-600 orang dan dilengkapi dengan sound system, fasilitas amphitheater ini nantinya bisa disewakan ke masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai tempat latihan dan/atau pentas kebudayaan.
Selain itu artshop dan pojok ruang anak juga akan dibangun untuk mengoptimalkan pengalaman rekreasi yang lebih edukatif dan interaktif bagi pengunjung.
2. Koleksi
Museum ini memiliki berbagai koleksi pra-sejarah seperti kerangka manusia purba, hewan, hingga alat-alat yang digunakan pada saat itu. Ada juga banyak penjelasan tentang situs Pegunungan Kars Gurung Sewu. Tidak hanya itu, kita juga bisa melihat bukti sejarah masa lalu hingga masa kini. Tidak lupa juga banyak sketsa dan ilustrasi tentang kehidupan purba. Ada lebih dari 4.627 koleksi yang mencakup artefak dari zaman prasejarah hingga kehidupan tradisional masa kini dipamerkan dalam museum.
3. Jam Buka dan Harga Tiket Masuk
Museum Song Terus memiliki jam operasional mulai dari pukul 08.30 hingga 15.00 WIB di setiap hari Selasa sampai Minggu. Sementara untuk hari Senin dan hari libur keagamaan, museum ini akan tutup. Manriknya museum ini tidak memberlakukan HTM alias gratis
4. Mbah Sayem
Mbah sayem adalah salah satu koleksi artefak manusia purba di Museum Song Terus. Ditemukan dalam posisi dikubur namun tubuhnya terlipat pada tahun 1999. Individu ini awalnya diberi nama ST-1, yang merupakan identitas penemuan. Nama Mbah sayem muncul dari obrolan santai para peneliti yang menggali situs ini, hingga populer sampai sekarang.
Artefak ini berwujud seorang laki-laki umurnya diperkirakan 40-5o tahun. Beliau hidup dikawasan Gunung Sewu sekitar 8.500 tahun yang lalu. Keturunan Australomelanesid yang merupakan keturunan manusia modern awal. Populasi ini merupakan populasi awal yang mempunyai pola hunian semi-menetap di dalam goa. Semasa hidupnya Mbah sayem adalah seorang pemburu.
Asumsi ia seorang pemburu didasaran pada temuan tulang-tulang hewan dan berbagai alat berburu yang ditemukan. Serta temuan cidera yang merujuk pada aktivitas berburu yang beresiko tinggi. Kondisi cideranya berupa tulang kanan yang pernah patah kemudian pulih kembali dan bonggol tulang paha sebelah kiri yang tidak sempurna.
Saat ditemukan posisinya dalam keadaan meringkuk terlipat dengan posisi punggung menghadap dinding dan kepala menghadap barat. Posisi ini menunjukkan bahwa mendapat perlakuan dikuburkan bukan terkubur dalam goa. Juga ditemukan beberapa bekal kubur yaitu alat serpih di depan tangan kanan dan wajah, satu lancipan tulang, dan satu alat serpih di tangan kiri. Kemungkinan juga tubuh Mbah Sayem juga dialasi dan ditutupi daun pakis, karena ditemukan analisis serbuk sari di tanah yang menunjukkan spora pakis sangat banyak.
Mbah sayem tidak dikuburkan sendirian karena ditemukan sisa-sisa tulang hewan di atas tubuhnya. Penguburan Mbah sayem ini merupakan penguburan individu secara terlipat yang tertua di asia Tenggara
Sobat KlikPonsel!sepertinya akan seru dan mengasyikan ya berwisata di Museum, kita tidak hanya bisa jala-jalan dan melihat tempat baru, disana juga kita bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang jaman prasejarah dulu. Nah, Museum Song Terus ini salah satu museum yang berkonsep modern dijamin kita tak akan bosan kalau berkunjung ke sana. Untuk soba KlikPonsel! yang ingin tahu update terbaru dari museum ini bisa langsung terhubung ke laman resminya disini Museum Song Terus.