Apakah Kedasih Termasuk Burung yang Dilindungi?
Para pecinta burung pasti sudah tak asing lagi dengan keberadaan burung kedasih yang juga sering disebut burung wiwik kelabu.
Burung parasit yang secara alami tinggal di hutan ini dinilai cukup unik karena tak pernah mengerami telur-telurnya sendiri, melainkan meletakkan telurnya di sarang burung lain.
Tak hanya itu saja, burung ini juga dianggap sebagai burung kematian. Lantas berdasarkan fakta-fakta tersebut, apakah burung ini termasuk dalam jenis burung yang dilindungi?
Simak penjelasannya di artikel ini seperti yang disadur dari kacer.co.id.
Nama Lain Burung Kedasih
Burung kedasih memiliki nama ilmiah Cuculus merulinus. Selain nama tersebut, burung ini juga memiliki sejumlah nama lain di masing-masing daerah.
Di area pulau Jawa, burung ini sering dipanggil burung emprit gantil atau daradasih. Oleh masyarakat Sunda, burung kedasi umum disebut sit uncuing, sirit uncuing dan manuk uncuing.
Tak hanya istilah dalam Bahasa Indonesia dan bahasa daerah saja, dalam Bahasa Inggris, burung ini bernama Plaintive Cuckoo.
Ciri-ciri Burung Kedasih
Berikut adalah sejumlah ciri-ciri dari burung kedasih:
- Berukuran kecil – Burung ini termasuk dalam jenis burung yang berukuran mungil, yakni kurang lebih 21 cm.
- Ciri khas burung dewasa – Burung kadarsih dewasa memiliki punggung berwarna kecokelatan, perut berwarna kuning kejinggaan, dan kepala berwarna abu-abu. Selain itu, burung ini juga memiliki ekor bagian bawah berwarna putih dengan ujung kehitaman.
- Ciri khas anakan burung kedasih – Tubuh burung kedasih muda berwarna kecokelatan yang disertai corak garis-garis hitam, atau berwarna putih dengan garis-garis kehitaman yang lebih muda dan samar.
- Bentuk ekor dan paruh – Burung kedasih memiliki ekor yang panjang dan paruh yang lancip dan pendek.
- Pemakan serangga – Selain mengonsumsi serangga, burung ini juga mengonsumsi buah-buahan kecil.
- Tak mau membuat sarang dan mengerami telur – Burung ini tak pernah bersarang, dan memiliki kebiasaan menitipkan telurnya di dalam sarang jenis burung lain hingga menetas.
Penyebaran Burung Kedasih
Di Indonesia, burung kedasih sering ditemukan di kawasan Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi.
Selain di Tanah Air, burung ini juga bisa ditemukan di Thailand, Vietnam, Filipina, Laos, Kamboja, Bangladesh, dan negara lainnya.
Apakah Burung Kedasih Termasuk Burung yang Dilindungi?
Populasi burung kedasih dianggap masih cenderung melimpah dan masih jauh dari kondisi terancam punah.
Burung parasit ini dilabeli dengan status konservasi risiko rendah oleh IUCN. Di Indonesia sendiri burung kedasih tidak tergolong sebagai hewan yang dilindungi.
Walaupun begitu, banyak orang yang enggan memeliharanya karena kehadiran burung ini dianggap sebagai pertanda kematian.
Akhir Kata
Sekian penjelasan kami tentang burung kedasih. Setelah mengetahui fakta-fakta di balik si burung kematian, apakah Anda tetap berminat untuk memeliharanya? Semoga pemaparan kami bermanfaat untuk Anda.