Ayat Al-Qur’an yang Sesuai Sains
Sobat KlikPonsel! Al-qur’an seperti yang telah kita ketahui adalah Kitab Suci agama Islam. Dalam Kepercayaan Islam kitab suci Al-Qur’an mengandung semua perkara penting. Mulai dari hubungan manusia dengan tuhan, hubungan antarmanusia, hingga peristiwa alam.
Al-quran dipercayai sebagai penuntun hidup manusia, khususnya Umat Muslim. Di era modern ini para ilmuwan dengan dibantu teknologi-teknologi canggih yang sudah tersedia mulai membuktikan ayat-ayat yang tertuang di Al-Qur’an. Khususnya yang berhubungan dengan peristiwa alam.
Fakta ilmiah yang tertuang dalam Al-Qur’an dalam beberapa abad terakhir telah terbukti kebenarannya. Para ilmuan menemukan beberapa hasil penelitian yang ternyata telah tertulis dalam kitab suci umat muslim ini.
Bagi umat muslim, al-Qur’an dianggap sebagai penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya. Salah satu keajaiban al-Qur’an adalah terpeliharanya keaslian isi. Al-Qur’an tidak berubah sedikitpun sejak pertama kali diturunkan pada malam 17 Ramadan (14 abad yang lalu) hingga saat ini, dan bahkan mungkin sampai hari kiamat nanti.
Beberapa ilmuan menemukan fakta mencengangkan yang ternyata telah termaktub dalam al-Qur’an yang datang sebelum penelitian diadakan. Berikut beberapa ayat al-Qur’an yang terbukti secara ilmiah dilansir dari situs Al-Gibran.id
1. Sungai di Bawah Laut
Fenomena ini ditemukan oleh seorang Oceanus asal Perancis bernama Mr. Jacques Yves Costeau.
Ia menemukan fenomena ini di Cenote Angelita, Meksiko. Awal mula dikarenakan ia melihat ada beberapa mata air yang merupakan air tawar diantara aliran air asin lainnya. Terpacu dengan rasa penasarannya, ia pun melakukan penyelaman. Pada saat melakukan penyelaman, ia sendiri dibuat takjub dengan apa yang dilihatnya. Ada air tawar diantara air laut yang asin.
Sungai ini ditemukan pada kedalaman 35 meter. Kira-kira pada kedalaman setengah dari total perairan. Terdapat kabut, sebuah bukit beserta pepohonan di sekitar sungai bawah air ini. Menurut beberapa penelitian kabut yang terdapat di dalam ini disebut sebagai Halocline, yaitu yang menjadi menjadi pembatas antara air tawar dan air asin yang terbentuk dari hydrogen sulfida.
Sesungguhnya, Alquran telah menjelaskan fenomena ini. Sekitar 14 abad lalu, disampaikan al-Qur’an lewat surat
Ar-Rahman ayat 19-20 dan surat Al-Furqan ayat 53 yang artinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.”
2. Fakta tentang jenis kelamin bayi
Hasil penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis kelamin seorang bayi ditentukan oleh air mani dari pria. Dalam air mani pria terdapat kromosom x yang berisi sifat-sifat kewanitaan dan kromosom y berisi sifat kelaki-lakian. Sedangkan dalam sel telur wanita hanya mengandung kromosom x yang mengandung sifat-sifat kewanitaan. Jenis kelamin seorang bayi tergantung pada sperma yang membuahi, apakah mengandung kromosom x atau y. Alquran telah menjelaskan fakta itu dalam
surat An-Najm ayat 45-46, “Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.”
Sebelum penemuan itu diperoleh, masyarakat menganggap bahwa penentu jenis kelamin berasal dari wanita, bukan dari air mani si pria.
3. Jasad Fir’aun yang masih utuh
Fir’aun merupakan gelar yang digunakan untuk para penguasa, pemimpin keagamaan dan pemimpin politik pada Mesir kuno. Pada tahun 1975 presiden Perancis menawarkan kepada kerajaan Mesir bantuan untuk meneliti, mempelajari dan menganalisis mumi Firaun, Ramsess II, yang sangat terkenal. Ramsess II diceritakan mati tenggelam dalam Laut Merah ketika mengejar Nabi Musa dan pengikutnya.
Dipimpin oleh dokter Prof. Dr. Maurice Bucaille, penelitian ini berhasil menemukan fakta bahwa terdapat sisa-sisa garam yang masih melekat pada jasad mumi tersebut sebagai bukti besar bahwa Firaun mati akibat tenggelam di dalam laut. Selain itu diketahui juga perihal jasad yang dikeluarkan dari laut, dirawat, dan dijadikan mumi hingga dapat awet hingga sekarang. Al-Qur’an yang datang beberapa dekade sebelum penelitian ini telah menjelaskan dalam surat Yunus ayat 92 yang artinya
“Maka hari ini, Kami biarkan engkau (hai Firaun) terlepas dari badanmu (yang tidak bernyawa ditelan laut), untuk menjadi tanda bagi orang-orang setelahmu (supaya mereka mengambil pelajaran). Dan (ingatlah) sesungguhnya kebanyakan manusia lengah terhadap tanda-tanda kekuasaan Kami!”
4. Ledakan raksasa (Big Bang)
Big Bang diyakini sebagai peristiwa yang menyebabkan terbentuknya alam semesta. Teori ini didasarkan pada kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.
Hingga 100 tahun yang lalu, diyakini bahwa alam semesta tidak memiliki pencipta dan selalu ada.
Tetapi Albert Einstein, selama studi persamaan lapangannya, menantang keyakinan ini ketika dia mempresentasikan teori bahwa alam semesta adalah kekuatan yang mengembang tumbuh seperti balon.
Fenomena ini telah disebutkan dalam Al-Qur’an yang muncul berabad-abad sebelum terungkapnya teori Big Bang.
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?” (QS. Al-Anbiya: 30)
5. Garis edar tata surya
Disebutkan dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 33, jika Matahari dan Bulan beredar di garis edarnya.
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS. Al-Anbiya: 33)
Fakta ini tidak terbantahkan, semua planet, sistem bintang, dan galaksi berputar pada porosnya dan juga beredar pada orbitnya dalam suatu gerakan berpindah (revolusi).
6. Fenomena hujan darah
Pada tahun 2008, hujan berwarna merah yang dipastikan oleh bakteriolog setempat sebagai darah jatuh pada sebuah komunitas kecil di La Sierra, Choco, Kolombia. Sebagian sampel diambil dan analisis, dan hasilnya menunjukkan bahwa air itu darah.
Qur’an surat Al-A’raf ayat 133 telah memperingatkan kejadian ini: “Maka Kami kirimkan kepada mereka angin topan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.”
7. Terbentuknya air hujan
Sebelum para ilmuwan mengemukakan teori mengenai terbentuknya air hujan, di dalam Al Quran sudah dijelaskan mengenai peristiwa alam yang sering kita lihat ini dalam surah Ar-Rum ayat 48-49.
“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. Dan Sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa.” (QS. Ar-Rum ayat 48-49)
Itulah beberapa contoh kecil kejadian peristiwa sains yang sudah tertulis di dalam Al-quran berabad-aad yang lalu, Sobat KlikPonsel!. Sebagai umat Islam dengan mengetahui fakta-fakte tersebut semoga bertambah juga keimanan kita terhada Allah SWT.