Mengenal Fakta dan Mitos Susu UHT
Sobat KlikPonsel!, susu adalah minuman yang ‘katanya’ sehat dan mengandung berbagai vitamin di dalamnya. Namun, beberapa berita menyebutkan bahwa tidak semua susu itu baik. Ada yang mengatakan kandungan susu UHT telah berubah karena proses pasteurisasi. Apa benar hal tersebut atau hanya mitos belaka? Kenali sebelum membeli, baca artikel ini sebelum untuk info lengkapnya!
Apa itu Susu UHT
Susu UHT adalah susu yang diolah menggunakan teknologi ultra-high temperature (UHT). Ini adalah metode modern yang efektif untuk membuat susu jadi steril, tanpa merusak kandungan nutrisi alaminya.
Proses UHT menghancurkan hampir semua bakteri atau mikroorganisme berbahaya yang ada di dalam susu. Jadi, susu bisa bisa tahan hingga 9 bulan tanpa perlu kamu simpan di kulkas.
Kandungan Susu UHT
Susu mengandung nilai gizi yang tinggi seperti unsur kimia yang dibutuhkan tubuh (phosphor, calcium, vitamin A, Vitamin B dan riboflavin. Susu segar mengandung beberapa bakteri seperti Lactobacillus, streptococcus, leuconostoc dan pediocossus, Pediocossus.
Dilansir dari situs halodoc, Berikut adalah kandungan nutrisi dalam 1 pak susu UHT full cream (250 mililiter):
- Protein: 8 gram.
- Karbohidrat: 12 gram.
- Lemak: 8 gram.
- Sodium: 55 miligram.
- Kalium: 400 miligram.
Tidak hanya itu, susu ini juga kaya akan sejumlah nutrisi penting lainnya, seperti:
- Kalsium.
- Seng.
- Fosfor.
- Magnesium.
- Riboflavin.
- Vitamin A.
- Vitamin B12.
Fakta dan Mitos Susu UHT
Menurut BPOM (2016), susu UHT adalah susu rekonstitusi atau susu rekombinasi dari susu segar yang disterilkan pada suhu 135°C dengan nilai F0 selama 3 menit dan dikemas secara aseptis. Susu UHT (Ultra High Temperature) adalah susu yang dibuat menggunakan proses pemanasan yang melebihi proses pasteurisasi, umumnya mengacu pada kombinasi waktu dan suhu tertentu dalam rangka memperoleh produk komersil yang steril.
Dilansir dari Alodoc, inilah beberapa mitos yang beredar di masyarakat.
1. Susu UHT tidak efektif untuk mencegah osteoporosis
Banyak yang menganggap bahwa susu segar jauh lebih efektif dalam mencegah penyakit osteoporosis. Namun, anggapan tersebut hanya mitos belaka. Belum ada penelitian yang mendukung klaim-klaim tersebut.
Faktanya, konsentrasi kalsium dalam susu dan produk segar lainnya tidak akan berkurang hanya karena proses pasteurisasi. Susu UHT justru mengandung 30% kalsium harian yang diperlukan oleh tubuh.
Penelitian lain juga dilakukan dengan menggunakan air susu ibu (ASI), di mana ASI yang dipanaskan tidak menunjukkan adanya perbedaan dalam proses penyerapan asam amino, kalsium, fosfor, dan natrium pada bayi prematur.
2. Kandungan nutrisi dalam susu UHT berubah drastis
Proses pemanasan dengan suhu tinggi banyak menimbulkan kekhawatiran, terutama nutrisi dalam susu UHT yang ditakutkan akan berkurang.
Faktanya, nutrisi dalam susu UHT tidak berkurang sama sekali. Konsumsi susu UHT justru dapat menurunkan risiko keracunan makanan, karena proses pemanasan dapat membunuh bakteri jahat atau patogen penyebab infeksi di dalam susu.
3. Susu UHT mengalami perubahan kandungan lemak dan protein susu
Selain kandungan nutrisi, proporsi protein dan lemak dalam susu UHT juga sering dipertanyakan. Faktanya, proses pemanasan menggunakan teknologi UHT memang akan mengubah kandungan lemak dan protein pada susu.
Namun, perubahan kandungan lemak dan protein pada susu UHT ini hanya sedikit, sehingga tidak signifikan dalam memengaruhi asupan gizi yang akan diserap oleh tubuh. Bahkan, jika dibandingkan dengan susu murni, lemak dalam susu yang dipanaskan dalam suhu tinggi lebih mudah dicerna oleh tubuh.
Lemak susu sendiri memengaruhi nilai gizi susu karena di dalamnya terkandung sebagian besar vitamin A, D, E, K, dan kalsium. Untuk mengetahui kandungan gizi sebuah produk susu secara lebih lengkap, jangan lupa membaca label nutrisi yang tertera di kemasan dengan saksama.
4. Susu segar lebih sehat daripada susu UHT
Susu segar lebih sehat daripada susu UHT? Ini hanya mitos. Faktanya, susu segar dan susu UHT memiliki kandungan gizi yang tidak jauh berbeda. Bahkan, susu UHT memiliki keunggulan dibandingan susu segar dalam menurunkan risiko terkena penyakit tertentu.
Proses sterilisasi susu dengan pemanasan akan membunuh bakteri penyebab penyakit seperti E.coli dan Salmonella, sehingga risiko Anda untuk terkena infeksi akibat konsumsi susu bisa berkurang.
Sebaliknya, susu mentah justru bisa mengandung berbagai jenis kuman, sehingga Anda bisa terkena infeksi ketika mengonsumsinya.
Sobat KlikPonsel! Faktanya menyebutkan mits-mitos yang beredar di masyarakat mengenai kandungan dan manfaat Susu UHT tidak benar atau belum ada penelitian yang mendukung pernyataan tersebut. Nyatanya Susu UHT yang masih murni memiliki kandungan yang baik untuk tubuh. Namu perlu diingat bahwa susu UHT yang sudah dicampur gula dalam berbagai bentuklah yang tidak baik untuk dikonsumsi dalam jumlah banyak, karena konsumsi gula terlalu banyak sangat tidak dianjurkan.