Mengenal Teknologi VR dan AR
Sobat KlikPonsel! banyak sekali teknologi yang kian hari kian canggih. Setiap harinya kita pastinya dihadapkan pada teknologi-teknologi tersebut. Entah itu mealui Komputer, Smartphone, ataupun Televisi.
Saat ini kita tak hanya bisa menyaksikan teknologi tersebut melalui layar saja. Akan tetapi kini kita dibuat bisa merasakan pengalaman yang lebih nyata menggunakan teknologi yang bernama VR ( Virtual Reality) dan AR (Augmented Reality).
Lalu apa sih sebenarnya VR dan AR? simak penjelasannya berikut!
Virtual Reality dan Augmented Reality
Dilansir dari situs Telkom University perbedaan antara VR dan AR sebagai berikut:
1. Virtual Reality
Teknologi virtual reality (realitas virtual) merupakan teknologi yang menciptakan pengalaman simulasi di lingkungan yang sepenuhnya maya.
Pengguna harus memakai headset VR yang terhubung ke perangkat komputer atau konsol game, dan mereka sepenuhnya terisolasi dari dunia nyata.
Dalam lingkungan virtual, pengguna dapat berinteraksi dengan objek dan orang maya, merasakan sensasi, dan mengalami lingkungan yang terasa seperti nyata.
Teknologi VR biasanya digunakan untuk game VR, simulasi pelatihan, dan aplikasi dalam bidang kesehatan dan juga pendidikan.
2. Augmented Reality
Teknologi Augmented Reality (Realitas Tertambah) merupakan teknologi yang menggabungkan elemen dunia nyata dengan elemen digital.
Memberikan pengalaman pengguna untuk melengkapi realitas sehari-hari dengan melihat dunia nyata melalui perangkat seperti smartphone, tablet, atau kacamata AR khusus.
Melalui berbagai perangkat tersebut, objek digital atau informasi akan ditampilkan di atas dunia nyata.
Salah satu contoh nyata penggunaan AR adalah game Pokémon GO, filter wajah di media sosial, dan lain sebagainya.
Manfaat AR dalam Kehidupan Sehari-hari
Dlansir dari iptek.co.id, manfaat AR dan VR dalam kehidupan sehari-hari adalah. Dalam bidang pendidikan, Augmented Reality digunakan sebagai salah satu media pembelajaran. Selain itu, teknologi AR bisa membantu siswa dalam visualisasi pembelajaran. Contohnya mereka bisa belajar tentang bakteri, virus, anatomi dan lain-lain.
Salah satu contoh utama penggunaan VR dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam industri game. Dengan VR, pemain dapat merasakan sensasi yang lebih mendalam dan imersif ketika bermain game, seolah-olah mereka benar-benar berada di dalam game itu sendiri.
Contoh Penerapan Teknologi AR dan VR di Bidang Kesehatan,
Berikut, adalah 5 contoh pemanfaatan teknologi mulai dari untuk terapi, hingga pengobatan kanker dilansir dari monsterar.net
1. Terapi Penyembuhan Autisme Dengan Kacamata AR
Sebuah perusahaan rintisan yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, menciptakan sebuat platform Augmented Reality yang dapat membantu para penderita autisme dalam berinteraksi dengan orang lain, sebuah kacamata pintar dengan teknologi pelacakan emosinya yang luar biasa.
2. Pengobatan Alzheimer Dengan Teknologi Virtual Reality
Pengobatan alzheimer dengan teknologi VR ini bisa membantu perawatan pasien dengan 2 cara yaitu:
- Mendeteksi Resikonya Sejak Dini, Berdasarkan dari perbedaan mereka dalam bergerak, para ilmuwan dapat secara akurat mengidentifikasi subjek yang memiliki penanda genetik untuk Alzheimer. Ini berarti bahwa dengan bantuan VR, para ilmuwan dapat mendiagnosis pasien berisiko tinggi bahkan yang masih berusia 18 tahun sekalipun, memungkinkan keluarga untuk merencanakan pengobatan Alzheimer di masa mendatang.
- Lingkungan Virtual dapat Membantu dalam Perawatan Pasien, Salah satu kemungkinan yang menarik adalah penciptaan lingkungan virtual yang mengingatkan pasien Alzheimer tentang masa kecil mereka. Bahkan dimungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang disesuaikan untuk masing-masing pasien, memperkenalkan musik atau detail yang sangat menenangkan.
3. Imaginary Friend Society, Aplikasi AR Bagi Penderita Kanker Anak
Sebuah aplikasi Imaginary Friend Society hadir untuk menghibur anak-anak penderita kanker. Mengingat tidak semua orang khususnya anak-anak dapat melewati pengobatan kanker dengan cukup tegar, diharapkan kehadiran aplikasi ini dapat membantu mereka supaya bisa lebih kuat menjalani rehabilitasi dan proses penyembuhan.
4. Mengobati Kecanduan Obat Terlarang
Para peneliti di University of Houston menggunakan teknologi Virtual Reality (VR) untuk mengeksplorasi metode inovatif dalam pengobatan kecanduan terhadap obat-obatan terlarang.
Ketika orang dengan kecanduan berpartisipasi dalam program ini, mereka memasang headset virtual reality dan menavigasi melalui berbagai skenario. Pengguna dibawa ke lingkungan yang sepenuhnya imersif berdasarkan pada lingkungan penggunaan narkoba mereka yang khas, lokasinya bisa di pesta rumah, di rumah pribadi atau di sebuah klub. Untuk alkoholisme, bisa menggunakan simulasi bar. Untuk pengguna heroin, detailnya mungkin termasuk kotak pizza terbuka atau sendok dan suntikan di atas meja yang dirancang untuk memicu keinginan mengkonsumsi heroin.
5. Mengatasi Fobia Dengan Teknologi AR
Dalam proyek “DigiPhobie”, para peneliti di Institut Fraunhofer untuk Teknik Biomedis IBMT bekerja untuk memperbaiki masalah tersebut, bekerja sama dengan Promosi Perangkat Lunak GmbH, Saarland University dan Saarland University Medical Center. Mereka mengembangkan teknologi di bidang kesehatan dengan membangun sistem terapi digital jenis baru yang dirancang untuk memungkinkan terapi pemaparan di lingkungan rumah tangga. Hal ini didasarkan pada gagasan bahwa dengan menghadapi objek yang ditakuti dalam virtual reality atau augmented reality, pasien akan merasa lebih mudah untuk menghadapi ketakutan mereka. Sistem ini terdiri dari lingkungan terapi digital, sensor yang bisa dipakai dan kacamata augmented reality (AR).
Sobat KlikPonsel! Teknologi VR dan AR sekarang ini telah merambah ke berbagai bidng keilmuan. Tak hanya untuk hiburan semata seperti bermain game, namun Teknolgi VR dan AR telah membantu dan bermanfaat dalam bidang lain. Contohnya di bidang pendidikan, dan kesehatan. Semua teknologi sebetulnya diciptakan untuk mempermudah manusia dalam beraktifitas jika kita bijak dalam menggunakannya an tidak berlebihan.