Pertanian Vertikal Solusi Pangan Masa Depan
Pertanian Vertikal: Solusi Pangan Ramah Lingkungan di Tengah Urbanisasi
Hai, sobat klikponsel!
Kemajuan teknologi kini sudah merambah di berbagai bidang. Salah satunya yang tak luput dari kemajuan teknologi adalah sektor pertanian. Dalam sektor pertanian kita akan mengenal istilah Pertanian Vertikal.
Apa itu sistem pertanian vertikal? Simak penjelasannya di artikel klikponsel, kali ini!
Definisi Pertanian Vertikal
Menurut Wikipedia, Pertanian vertikal atau indoor farming adalah praktik memproduksi makanan dan obat-obatan dalam lapisan yang ditumpuk secara vertikal, permukaan yang cenderung vertikal dan/atau terintegrasi dalam struktur lain.
Sebagai Informasi Belanda adalah negara pertanian dalam ruangan terbesar di dunia, dan 80% dari semua hasil pertanian dalam ruangan berasal dari sana. Negara ini, yang sedikit lebih besar dari Maryland, telah menjadi pengekspor produk pertanian terbesar kedua di dunia berdasarkan nilai setelah Amerika Serikat.
Pertanian Vertikal: Bertani di Langit untuk Masa Depan Pangan Berkelanjutan
Di tengah laju urbanisasi yang kian pesat, lahan pertanian semakin terdesak dan beralih fungsi menjadi pemukiman, perkantoran, dan infrastruktur lainnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang ketahanan pangan, terutama di wilayah perkotaan dengan populasi padat.
Pertanian vertikal merupakan perkembangan yang relatif baru dalam bidang pertanian. Pertanian vertikal memungkinkan penanaman sayuran di dalam ruangan. Tanaman tumbuh satu di atas yang lain pada beberapa tingkat, yang memastikan pemanfaatan area produksi yang efisien.
Untuk menanam sayuran di lahan pertanian vertikal, sistem hidroponik tertentu (hidroponik, aeroponik, akuaponik) digunakan di mana tanaman menerima nutrisi yang diperlukan melalui air, bukan tanah. Pendekatan ini membuat proses produksi pangan lebih mudah dan ramah lingkungan.
Perkebunan itu tampak seperti petak tanah bertingkat otomatis dengan penyiraman otomatis, pengaturan pencahayaan, pengaturan suhu udara, dan pengaturan lingkungan penting lainnya.
Inovasi Pertanian Vertikal Muncul Sebagai Solusi:
Pertanian vertikal hadir sebagai solusi inovatif untuk mengatasi tantangan ini. Metode bertani ini memanfaatkan ruang vertikal, seperti gedung pencakar langit atau dinding, untuk menanam tanaman secara bertingkat.
Komponen Utama Sistem Pertanian Vertikal
Banyak perusahaan rintisan telah muncul di pasar pertanian vertikal. Mereka melakukan pekerjaan eksperimental dengan berbagai kombinasi pendekatan dan teknologi, mencoba menanam berbagai produk dengan metode pertanian ini. Dikutip dari smarttek.solutions Secara umum, masing-masing solusi ini memiliki elemen khusus yang saling terkait:
- Struktur logam bertingkat yang dirancang khusus untuk menanam tanaman menggunakan metode ini. Tampilan luarnya mungkin berbeda tergantung pada lokasi dan tanaman yang ditanam.
- Sistem pencahayaan LED yang dapat disesuaikan untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman dan tingkat pembungaan. Karena tempat tertutup memiliki akses terbatas ke cahaya alami, intensitas pencahayaan sangat penting untuk panen yang melimpah.
- Pertanian vertikal dapat menggunakan berbagai jenis lingkungan untuk menanam tanaman. Tiga lingkungan dasar yang digunakan dalam pertanian vertikal adalah hidroponik, aeroponik, dan akuaponik.
- Sistem kontrol iklim merupakan elemen penting untuk pertanian vertikal. Untuk kondisi budidaya tanaman yang optimal, penting untuk memastikan kontrol yang tepat terhadap suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara.
- Sensor pintar merupakan komponen penting lain dari teknik pertanian vertikal. Internet of Things (IoT) merupakan komponen yang krusial, karena mustahil untuk memastikan produktivitas pertanian yang baik tanpa pemantauan terus-menerus terhadap lingkungan sekitar dan kondisi tanaman.
- Sistem otomasi untuk manajemen budidaya tanaman. Sistem ini dapat mencakup sistem penanaman dan pemanenan yang dikendalikan oleh kecerdasan buatan dan dapat juga menggunakan robot.
- Selain semua poin di atas, pertanian dalam ruangan membutuhkan sumber energi yang andal untuk menyalakan penerangan, sistem pengendalian iklim, dan peralatan lainnya.
- Perangkat lunak yang fungsional dan andal merupakan elemen lain yang sering tidak terlihat. Perangkat lunak ini dapat mengoptimalkan pekerjaan karyawan, mengelola aspek pertanian tertentu, dan mengendalikan seluruh kompleks pertanian, agregasi data, interpretasi, dan visualisasi.
Keuntungan Pertanian Vertikal:
- Efisiensi Ruang: Pertanian vertikal memungkinkan pemanfaatan ruang yang terbatas secara maksimal, sehingga ideal untuk diterapkan di daerah perkotaan.
- Produksi Tinggi: Dengan sistem yang terkontrol dan optimal, pertanian vertikal dapat menghasilkan panen yang lebih tinggi per unit luas dibandingkan pertanian tradisional.
- Penggunaan Air yang Rendah: Sistem hidroponik dan aeroponik yang umum digunakan dalam pertanian vertikal membutuhkan konsumsi air jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertanian konvensional.
- Pengurangan Emisi Karbon: Produksi pangan secara lokal di perkotaan melalui pertanian vertikal dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari transportasi dan distribusi pangan dari pedesaan ke perkotaan.
- Kualitas Pangan yang Lebih Baik: Kontrol lingkungan yang ketat dalam pertanian vertikal memungkinkan produksi tanaman dengan kualitas yang lebih baik dan bebas dari hama dan penyakit.
Tantangan Pertanian Vertikal:
- Biaya Awal yang Tinggi: Investasi awal untuk membangun infrastruktur pertanian vertikal bisa mahal, termasuk biaya teknologi, pencahayaan, dan sistem kontrol lingkungan.
- Konsumsi Energi: Sistem pencahayaan dan kontrol lingkungan dalam pertanian vertikal membutuhkan konsumsi energi yang cukup besar.
- Keterampilan dan Pengetahuan: Dibutuhkan keterampilan dan pengetahuan khusus untuk mengoperasikan dan merawat sistem pertanian vertikal.
Kesimpulan:
Pertanian vertikal menawarkan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan di tengah urbanisasi. Meskipun terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, potensi manfaatnya sangatlah besar.
Dengan pengembangan teknologi dan edukasi yang berkelanjutan, pertanian vertikal dapat menjadi bagian penting dari masa depan ketahanan pangan dan mewujudkan sistem pangan yang lebih ramah lingkungan.