(SSD) vs.(HDD): Mana Lebih Baik?
Solid State Drive (SSD) vs. Hard Disk Drive (HDD): Mana yang Lebih Baik?
Sobat klikponsel!
Penyimpanan dalam PC atau Komputer sangatlah penting. Di pasaran ini ada 2 jenis penyimpanan yang sering digunakan, yaitu SSD dan HDD.
Solid state drive (SSD) dan hard disk drive (HDD) adalah perangkat penyimpanan data. SSD menyimpan data dalam memori flash sementara HDD menyimpan data dalam disk magnetik. SSD adalah teknologi baru yang menggunakan sifat fisik dan kimia dari silikon untuk menawarkan lebih banyak volume penyimpanan, kecepatan, dan efisiensi. Meski demikian, HDD merupakan opsi yang hemat biaya jika Anda memerlukan akses data yang jarang dalam blok yang berukuran 1 MB atau lebih sekaligus.
Lalu, untuk enyimpanan ana yang terbaik antara SSD dan HDD? Simak ulasan lengkapnya hanya di klikponsel!
Definisi SSD dan HDD
Dilansir dari acer.com mengatakan bahwa, SSD adalah singkatan dari Solid-State Drive yang merupakan perangkat untuk menyimpan data pada laptop maupun komputer. Berbeda dengan HDD (Hard Disk Drive), SSD menyimpan data menggunakan memori non-volatile berbasis flash, sehingga pada SSD tidak ada komponen mekanis yang bergerak. Hal ini membuat SSD dapat bekerja dengan lebih cepat dan tidak cepat panas.
Bobot dari perangkat penyimpanan ini pun cenderung ringan, meskipun kapasitasnya besar. Tak heran jika popularitas SSD kini kian meroket baik untuk penggunaan laptop, PC desktop, maupun sistem server.
Sedangkan HDD atau Hardisk adalah komponen perangkat keras yang menyimpan semua konten digital. Dokumen, foto, musik, video, program, preferensi aplikasi, dan sistem operasi maupun konten digital tersimpan di hardisk. Hardisk juga dapat berupa eksternal dan juga berupa internal. Selain itu Hard Disk Drive yang sering juga disebut dengan hard drive, hardisk dan HDD ini adalah perangkat penyimpanan data non-volatile. Penyimpanan non-volatile berarti perangkat penyimpanan akan tetap mempertahankan data yang tersimpan meskipun perangkat utama dimatikan. Semuanya yang dapat disimpan di hard disk diukur berdasarkan ukuran file. Dokumen atau (teks) biasanya berukuran sangat kecil, sedangkan foto berukuran besar, musik berukuran lebih besar, dan video berukuran terbesar. Hard disk akan menentukan ukuran file digital dalam satuan megabyte (MB), gigabyte (GB), dan terabyte (TB).
Cara Kerja SSD dan HDD
SSD (Solid State Drive) dan HDD (Hard Disk Drive) adalah dua jenis penyimpanan data utama yang digunakan pada komputer. Meskipun keduanya berfungsi untuk menyimpan data, namun keduanya memiliki teknologi yang sangat berbeda dan menawarkan kelebihan serta kekurangan masing-masing.
Cara Kerja SSD
Solid state drive (SSD) berisi memori flash nonvolatil, yang terdiri dari berbagai sirkuit terintegrasi untuk menyimpan dan mengambil data.
Di dalam SSD, Anda akan menemukan transistor gerbang mengambang dalam pola kisi. Setiap baris dalam kisi ini disebut halaman, dengan banyak halaman yang membentuk sebuah blok.
SSD menyimpan informasi dalam blok ini. Biaya yang berbeda pada transistor gerbang mengambang diterjemahkan ke dalam bentuk biner dan nol. Bentuk biner ini adalah cara SSD mengomunikasikan data. Pengontrol SSD akan melacak tempat data tertentu disimpan dalam drive, yang memungkinkan Anda mengakses data di komputer atau laptop.
Cara Kerja HDD
Tidak seperti solid state drive (SSD), hard disk drive (HDD) memiliki beberapa komponen mekanis yang bergerak bersama untuk menyimpan dan mengambil data.
Di dalam perangkat HDD, terdapat piringan yang berputar dengan lapisan magnetik. Setiap piringan memiliki trek atau lingkaran konsentris di atasnya yang disebut dengan segmen. Setiap nomor trek dan sektor menciptakan alamat unik yang digunakan teknologi HDD untuk mengatur dan menemukan data.
Motor memutar lengan aktuator internal dengan head baca/tulis. Dengan membaca informasi muatan pada segmen tertentu, head baca/tulis mencatat dan mengambil informasi. Pengontrol I/O dan sistem operasi HDD memberi tahu komponen mekanis tentang apa yang harus dilakukan dan kapan itu harus dilakukan.
Perbedaan Utama SSD dan HDD
Fitur | SSD | HDD |
---|---|---|
Teknologi | Menggunakan chip memori flash | Menggunakan piringan magnetik yang berputar |
Kecepatan | Sangat cepat dalam membaca dan menulis data | Lebih lambat dibandingkan SSD |
Kinerja | Lebih responsif, waktu booting lebih cepat | Waktu akses data lebih lambat, terutama untuk file yang sering diakses |
Ketahanan | Lebih tahan terhadap guncangan dan getaran | Lebih rentan terhadap kerusakan fisik |
Kebisingan | Tidak berisik | Menghasilkan suara saat beroperasi |
Konsumsi Daya | Lebih hemat daya | Lebih boros daya |
Harga | Lebih mahal per GB | Lebih murah per GB |
Kapasitas | Kapasitas maksimal lebih rendah (namun terus meningkat) | Kapasitas maksimal lebih besar |
Kapan Harus Memilih SSD?
- Performa: Jika Anda membutuhkan kecepatan tinggi dalam menjalankan aplikasi, membuka file, dan mengedit video, SSD adalah pilihan terbaik.
- Ketahanan: Jika perangkat Anda sering dibawa-bawa atau sering terkena guncangan, SSD lebih tahan lama.
- Keheningan: Jika Anda menginginkan perangkat yang senyap, SSD adalah pilihan yang tepat.
Kapan Harus Memilih HDD?
- Kapasitas: Jika Anda membutuhkan penyimpanan data dalam jumlah besar dengan biaya yang lebih terjangkau, HDD adalah pilihan yang cocok.
- Anggaran: Jika anggaran Anda terbatas, HDD bisa menjadi pilihan yang lebih hemat.
Ringkasan
SSD sangat cocok untuk pengguna yang memprioritaskan kecepatan, kinerja, dan ketahanan. HDD lebih cocok untuk pengguna yang membutuhkan penyimpanan data dalam jumlah besar dengan biaya yang lebih terjangkau.
Tips Tambahan:
- Kombinasi: Banyak perangkat modern menggabungkan SSD dan HDD untuk mendapatkan kinerja yang optimal dan kapasitas penyimpanan yang besar.
- SSD NVMe: Jenis SSD yang lebih cepat dibandingkan SSD SATA.
- SSD SATA: Jenis SSD yang lebih umum dan lebih terjangkau.
Kesimpulan
Pilihan antara SSD dan HDD tergantung pada kebutuhan dan anggaran Anda. Jika Anda memiliki anggaran yang cukup, disarankan untuk menggunakan SSD sebagai drive utama untuk sistem operasi dan aplikasi yang sering digunakan, serta HDD sebagai penyimpanan sekunder untuk data yang tidak sering diakses.