Waspada Scammer Si ‘Pencuri Data’

Hai, hai Sobat KlikPonsel! Pernahkah sobat mendengan kata Scam? Mungkin terdengar familiar ya akhir-akhir ini dengan istilah itu. Nah, kali ini di KlikPonsel! akan membahas apa sih scamming itu. Lalu bahayanya seperti apa, dan bagaimana cara kita mengantisipasi dari scamming ini. Oke langsung simak saja penjelasannya!

Era globalisasi indentik dengan kemajuan teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat. Fenomena ini terjadi pada seluruh belahan dunia tanpa terkecuali. Kemajuan teknologi sudah membawa perubahan dan pergeseran yang cepat dalam suatu kehidupan tanpa batas.

Dampak perkembangan teknologi informasi menimbulkan dampak postif dan dampak negatif. Dampak positif tersebut yaitu masyarakat lebih mudah dalam memperoleh informasi dari internet, sedangkan dampak negatifnya adalah masyarakat lebih rentan terpengaruh oleh gaya hidup global.

Apa Itu Kejahatan Cyber?

Kemajuan juga telah melahirkan keresahan – keresahan baru yaitu munculnya kejahatan yang canggih pada bentuk bentuk cybercrime, yaitu Scam atau Scammer.

Cyber crime (kejahatan siber) adalah kejahatan yang melibatkan komputer dan jaringan. Komputer mungkin digunakan untuk melakukan kejahatan atau menjadi target kejahatan. Kejahatan dunia maya dapat membahayakan keamanan dan keuangan seseorang.

Scam merupakan sebuah istilah yang menggambarkan tentang skema penipuan yang tidak lain untuk mendapatkan uang atau barang atau data pribadi dari korbannya. Scam bisa terjadi karena kurangnya kewaspadaan kita terhadap data pribadi diri kita. Jangan pernah mengupload data pribadi kita ke platform social media karena hal itu menjadi jalan para scammer melakukan aksinya.

Jenis-jenis Scam

1. Phising

Phising adalah upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan. Data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi (nama, usia, alamat), data akun (username dan password), dan data finansial (informasi kartu kredit, rekening).

Contoh serangan phishing

  • Email yang:
    • Meminta Anda untuk membalas dengan nama pengguna/email disertai kata sandi Anda
    • Mengandung tautan ke halaman masuk palsu atau halaman setel ulang kata sandi
    • Mengandung tautan untuk melihat atau mengunduh file dari seseorang yang tidak Anda kenal
    • Menyebutkan peristiwa baru-baru ini, membujuk Anda dengan hadiah atau diskon, atau mengklaim ada alasan mendesak bagi Anda agar merespons atau mengklik tautan
  • Tautan pada postingan atau komentar jejaring sosial yang mengarah ke halaman masuk palsu atau halaman setel ulang kata sandi
  • Panggilan telepon, email, atau SMS yang sepertinya berasal dari seseorang yang Anda kenal agar Anda merespons atau mengklik tautan

 2. Catfishing

Catfishing merupakan jenis kejahatan digital yang dilakukan dengan cara menggunakan identitas atau informasi seseorang yang digunakan untuk melakukan penipuan kepada orang lain. Contohnya, seseorang yang membuat akun Instagram palsu seolah seorang kerabat ataupun teman dekat untuk mendapatkan kepercayaan korban dan memanfaatkannya.

3. Auction Fraud (Penipuan Lelang)

Auction fraud atau penipuan lelang merupakan salah satu bentuk scam dengan melakukan modus penipuan menggunakan website lelang palsu. Pelaku akan berpura-pura menjual suatu barang pada website tersebut. Kasus penipuan ini banyak ditemukan saat menjelang acara konser dengan modus menjual tiket konser.

4.     Donation Scam

Donation scam merupakan penipuan dalam bentuk donasi. Pelaku memanfaatkan belas kasihan seseorang untuk melakukan penipuan dengan cara mengaku membutuhkan bantuan keuangan atau suntukan dana dengan berbagai alasan.

Advertisement

Sebagai contoh, untuk menyerupai lelang.go.id, domain yang digunakan pelaku phising adalah lelanginternal.com.

Ciri-ciri Scammer

Scammer adalah seseorang yang sering mengatasnamakan perusahaan atau individu yang dikenal dengan tujuan untuk menipu korban dan meminta sejumlah uang. Ciri-ciri scammer adalah sebagai berikut:

1.     Mengaku dari instansi atau seseorang yang dikenal

Para scammer akan menghubungi calon korbannya dengan berpura-pura sebagai suatu instansi ataupun seseorang yang dikenal. Dengan begitu, korban akan mudah dikelabui dan memasukkan data pribadi yang seharusnya tidak boleh dibagikan sembarangan.

2.     Menginformasikan terdapat masalah ataupun menawarkan hadiah

Setelah melakukan perkenalan, biasanya scammer akan menginfokan bahwa mereka menemukan masalah pada akun korban, atau sebaliknya, mereka menawarkan korban sebuah hadiah yang harus segera diklaim oleh korban. Cara ini dilakukan untuk mendapat data pribadi ataupun memperoleh sejumlah uang dari korban.

3.     Memerlukan tindakan segera

Scammer akan menyuruh korban untuk melakukan tindakan dengan segera apabila tidak ingin terjadi suatu masalah yang tidak dapat diatasi kedepannya. Biasanya pelaku akan menuntut korban untuk segera membayar sejumlah uang dengan waktu yang terbatas atau sesegera mungkin.

4.     Memberikan arahan untuk melakukan pembayaran

Untuk mendapatkan hadiah, biasanya pelaku meminta korban untuk melakukan pembayaran melalui transfer agar hadiah dapat dicairkan oleh korban.

Cara Menghindari Scam

Terdapat beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk dapat terhindar dan meminimalisir menjadi korban scam, yaitu:

1.     Hindari memberikan informasi berupa data pribadi

Cara untuk menghidari yang pertama, yaitu kita harus bijak dalam menggunakan media sosial yang dimiliki sehingga informasi pribadi kita tidak disalahgunakan oleh orang lain. Terutama informasi penting mengenai rincian rekening tabungan, kartu kredit, ATM, tanda pengenal, alamat, nomor telepon, dan sebagainya. 

2.     Memastikan keamanan website yang diakses

Hindari untuk memasukkan data pribadi pada website yang belum memiliki Sertifikat Secure Sockets Layer (SSL), karena SSL akan mengenkripsi semua data yang dikirimkan. Website yang belum memiliki sertifikat SSL akan memberikan peluang bagi pelaku untuk membaca informasi yang kita kirimkan, sehingga dapat mencuri data kita karena data tidak terenkripsi.

3.     Menggunakan kombinasi password yang kuat

Setiap akun yang kita miliki harus menggunakan kombinasi password yang kuat untuk mencegah tindakan kejahatan. Kombinasi password yang mudah akan memberikan peluang besar bagi pelaku untuk melancarkan aksinya.

4.     Tidak membagikan kode One Time-Password (OTP) kepada orang lain

Kode OTP yang kita terima merupakan rahasia pribadi yang tidak boleh dibagikan oleh orang lain.

5.     Tidak boleh mudah percaya pada orang lain

Kunci untuk menghindari kejahatan scam yaitu kita tidak boleh mudah percaya pada orang lain terlebih lagi saat berkomunikasi di internet. Hal ini dikarenakan seseorang dapat berpura-pura menjadi orang lain untuk menipu kita.

Sobat KlikPonsel! itulah pengertian scam dan bahayanya. Dengan pesatnya teknologi dan informasi saat ini sangat memungkinkan kejahatan siber bisa mengintai kita semua dimanapun dan kapanpun. Sudah banyak contoh kasus dan korbannya. Maka dari itu kita harus membentegi diri kita sendiri dengan melakukan berbagai upaya pencegahan. Selalu waspada karena seorang scammer adalah orang yang pandai dan licik, ia mungkin akan melakukan berbagai upaya agar bis amnipu kita. Lalu yang tak kalah penting, selalu update software keamanan ponsel yang kita gunakan agar data diri kita terjaga.

Untuk Sobat KlikPonsel! dimanapun berada, Ingat! selalu waspada dan jaga selalu keamanan data pribadi anda. Chaoo!!

Waspada Scammer Si ‘Pencuri Data’ | Risti | 4.5